Rabu, Desember 04, 2013

Konjungsi dalam Bahasa Indonesia



1.      Pengertian Konjungsi
Konjungsi dapat diartikan sebagai kata penghubung atau kata sambung[1]. Dalam tata bahasa konjungsi bertugas atau berfungsi untuk menghubungkan sebuah konstituen dengan konstituen lainnya. Konstituen yang dimaksud dapat berupa kata, frase, klausa maupun kalimat.
Contoh :
·         Ibu dan ayah pergi ke kota.
·         Ibunya guru Bahasa Indonesia dan ayahnya guru Bahasa Inggris.
Konjungsi dan pada kalimat pertama berfungsi menghubungkan kata dengan kata, sedangkan dalam kalimat kedua berfungsi menghubungkan klausa dengan klausa.
Bentuk bahasa yang ditemukan dalam bahasa-bahasa yang berbeda tergantung dari tipologinya[2].
Indonesia
John, istrinya, anaknya, dan kemenakannya sedang pergi.
Inggris
John, his wife, his son, and his nephew are out.
Misalnya, dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris, frasa konjungsional dengan nomina lebih dari dua, konjungsi dan/and tidak wajib hadir kecuali didepan nomina terakhir.
Indonesia
Bapak ibu; suami isteri


Tok Pisin
meri pikin                          bratasusa                     Papua Niugini
ibu anak                             kakak:beradik              Papua Niugini
‘ibu dan anak-anak’          ‘kakak beradik’           ‘Papua Nugini
manmeri                                                    mankimeri
laki-laki;perempuan                                   anak;laki-laki;anak;puteri
‘laki-laki;perempuan’                                ‘anak-anak, laki-laki dan puteri’
pamamama                                               mamapapa
ayah;ibu                                                     ibu;ayah
‘ayah dan ibu’; ‘orang tua’                        ‘ayah dan ibu’; ‘orang tua’
2.      Pembagian Konjungsi
a.       Berdasarkan kedudukan konstituen yang dihubungkan
Dilihat dari kedudukan konstituen yang dihubungkan, dibedakan adanya dua macam konjungsi yaitu :
1)      Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua konstituen atau lebih yang kedudukannya sederajat. Konjungsi yang termasuk golongan ini adalah :
a)      Dan, untuk menyatakan hubungan penjumlahan.
Contoh : Mutia dan Dinda adalah saudara kandung.
b)      Tetapi, melainkan, dan sedangkan, untuk menyatakan hubungan pertentangan.
Contoh : Lidia tidak suka minum kopi, melainkan suka minum teh.
c)      Atau, untuk menyatakan hubungan pemilih.
Contoh : Dia masih bingung memilih antara pergi atau tidak.
d)     Kemudian dan lalu, untuk menyatakan hubungan urutan.
Contoh : Pulang dari sekolah dia langsung makan kemudian tidur siang.

e)      Bahkan,  untuk menyatakan hubungan menguatkan.
Contoh : Aku sangat marah padanya bahkan sekarang aku sangat benci padanya.
Konjungsi koordinatif selalu menghubunkan dua konstituen oleh karena itu letaknya tidak mungkin pada awal kalimat.
2)      Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua konjungsi yang kedudukannya tidak sederajat. Konstituen yang satu menjadi konstituen atasan yang bebas, dan konstituen yang lain menjadi konstituen bawahan yang kedudukannya tergantung pada konstituen pertama. Konjungsi yang termasuk golongan ini adalah :
a)      Jika, kalau, jikalau, asal, andaikata, seandainya, apabila dan bila, untuk menghubungkan pernyataan persyaratan.
b)      Karena dan sebab, untuk menghubungkan pernyataan sebab.
c)      Sampai dan hingga, untuk menghubungkan pernyataan batas.
d)     Sehingga, untuk menghubungkan pernyataan akibat.
e)      Sejak dan semenjak, untuk menghubungkan pernyataan waktu.
f)       Setelah, sesudah, sebelum, sewaktu, dan waktu, untuk menghubungkan pernyataan pertalian waktu dan peristiwa.
g)      Biarpun, meskipun, sungguhpun, dan walaupun, untuk menghubungkan pernyataan kesungguhan.
h)      Agar  dan supaya, untuk menyatakan hubungan maksud.
Semua konjungsi yang menyatakan hubungan persyaratan dapat menduduki posisi awal dan tengah kalimat.
Contoh :
·         Kalau diundang, saya akan datang.
·         Saya akan datang kalau diundang.
Konjungsi yang menyatakan sebab yaitu karena dapat menduduki posisi awal dan tengah kalimat, tetapi konjungsi sebab hanya dapat menduduki posisi tengah, tidak dapat menduduki posisi awal.

Contoh :
·         Dia tidak datang sebab dilarang oleh ibunya.
·         Sebab dilarang oleh ibunya dia tidak datang. [?]
Hal tersebut terjadi karena kata sebab memiliki makna ‘sebab’ sebagai kata benda. Bandingkanlah kata sebab dalam kalimat dibawah ini yang dapat diterima dan kata karena yang tidak dapat diterima, karena dalam kalimat tersebut sebab adalah kata benda dan kata karena bukan kata benda.
·         Sebutkan sebab-sebab terjadinya Perang Diponegoro.
·         Sebutkan karena-karena terjadinya Perang Diponegoro.[?]
Konjungsi yang menyatakan hubungan batas yaitu hingga dan sampai dapat berposisi pada awal maupun tengah kalimat.
Contoh :
·         Sampai saat ini, dia masih terbaring sakit di rumah sakit.
·         Dia masih terbaring sakit di rumah sakit sampai saat ini.
Konjungsi yang menyatakan hubungan akibat hanya dapat menduduki posisi tengah, tidak dapat menduduki posisi awal. Hal tersebut dapat diterima karena suatu akibat baru terjadi setelah ada penyebabnya.
Contoh :
·         Masih banyak orang yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas sehingga kecelakaan lalu lintas terjadi hampir setiap hari.
·         Sehingga kecelakaan lalu lintas hampir terjadi setiap hari, masih banyak orang yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.[?]
Konjungsi yang menyatakan hubungan pertalian waktu kejadian dan yang menyatakan hubungan kesungguhan dapat menduduki posisi awal maupun tengah kalimat.

Contoh :
·         Sesudah makan siang, kami segera berangkat ke Palembang.
·         Kami segera berangkat ke Palembang sesudah makan siang.
·         Meskipun dilarang ibu, dia tetap pergi ke Jerman.
·         Dia tetap pergi ke Jerman meskipun dilarang ibu.
b.      Berdasarkan Tugasnya
Berdasarkan tugasnya konjungsi dapat dibagi menjadi dua,  yaitu :
1)      Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang bertugas didalam kalimat untuk menghubungkan konstituen-konstituen yang menjadi bagian dari sebuah kalimat. Yang termasuk dalam konjungsi intrakalimat adalah konjungsi-konjungsi koordinatif dan konjungsi-konjungsi subordinatif.
2)      Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat baik dalam satu paragaraf maupun diantara dua paragraf. Yang termasuk dalam konjungsi antarkalimat adalah :
a)      Jadi, dengan demikian, kalau begitu, untuk menyatakan hubungan kesimpulan.
b)      Oleh karena itu, karena itu, dan sebab itu, untuk menyatakan akibat.
c)      Meskipun demikian dan walaupun begitu, untuk menyatakan hubungan pertentangan.
d)     Sesudah itu dan selanjutnya, untuk menyatakan hubungan urutan.
e)      Itulah sebabnya dan karena itulah, untuk menyatakan alasan atau sebab.
Sebagai konjungsi antarkalimat, tentu saja posisi konjungsi ini selalu berada pada awal kalimat[3], tetapi bukan kalimat pembuka paragraf. Konjungsi antar kalimat selalu berada sesudah adanya pernyataan yang telah diungkapkan dalam kalimat lain.
Contoh :
·         Bulan lalu kau pinjam uangku Rp 10.000, minggu lalu pinjam lagi Rp 20.000, sekarang pinjam lagi Rp 50.000. Jadi, hutangmu padaku berjumlah Rp 80.000.
·         Dia pernah menipu saya, pernah juga membohongi ayah saya, dan pernah pula mencuri uang ibu saya. Karena itu, saya tidak suka kepadanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konjungsi yang tidak bisa menduduki posisi awal adalah :
Ø  Konjungsi yang menyatakan hubungan koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, dan kemudian.
Ø  Konjungsi yang menyatakan hubungan akibat, yaitu sehingga.
Sedangkan yang meyatakan hubungan antarkalimat dapat berada pada posisi awal asalkan dimukanya telah ada kalimat atau uraian lain. Permasalahannya sekarang, mengapa dalam praktek berbahasa sekarang (dalam bahasa tulis) banyak sekali kita jumpai kalimat yang diawali dengan penghubung seperti sehingga, dan, tetapi, karena, dsb yang sebenarnya tidak boleh menduduki posisi awal kalimat. Sebagai contoh, berikut ini ditampilkan beberapa kalimat yang dimaksud :
·         Saya baru dua hari di Jakarta. Dan belum sempat kemana-mana.
·         Kalau dipaksa tentunya akan dikerjakan juga. Tetapi hasilnya tentu saja kurang baik.
·         Anak itu menjadi bandel dan keras kepala. Karena dirumah selalu dimanjakan.
Kesalahan penggunaan konjungsi dan, tetapi dan karena diatas terjadi karena pengaruh ragam bahasa lisan. Pada kalimat pertama misalnya, pengucapan kalimat “Saya baru dua hari di Jakarta” diucapkan dengan jeda yang terlalu lama sebelum dilanjutkan dengan bagian kalimat “Belum sempat kemana-mana”. Akibatnya, setelah frase “di Jakarta”, dalam bahasa tulis bukan diberi koma, tetpi diberi tanda titik. Lalu, karena diberi tanda titik berarti kalimatnya selesai. Untuk memulai lagi kata dan ditulis dengan huruf kapital. Maka terjadilah kesalahan tersebut, konjungsi dan menduduki posisi awal kalimat. Begitu pula proses terjadinya kesalahan pada kalimat kedua dan ketiga.
Bahasa lisan memang lebih longgar dalam penggunaan kaidah bahasa[4], sedangkan bahasa tulisan lebih terikat dengan aturan kaidah, terutama dengan kaidah ejaan. Oleh karena itu, bahasa tulisan bukanlah bahasa lisan yang dituliskan. Bahasa tulisan harus ditata bukan hanya ejaannya saja,, tetapi juga mengenai strukturnya.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer Abdul, 1993, Gramatika Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hatikah Tika,2007,  Basis Bahasa Indonesia, Jakarta : Penerbit Erlangga
Verhaar J.W.M, 2010, Asas-Asas Linguistik Umum, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press


[1] Chaer Abdul, Gramatika Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1993, 110
[2] Verhaar J.W.M, Asas-Asas Linguistik Umum, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2010, 345
[3] Hatikah Tika, Basis Bahasa Indonesia, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2007, 74
[4] Chaer Abdul, Gramatika Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1993, 114

1 komentar:

  1. How to make money from betting on football - Work Tomake Money
    If you're febcasino having หาเงินออนไลน์ problems finding a winning bet online for the day of https://sol.edu.kg/ your choosing, then there are plenty of herzamanindir.com/ opportunities available right ventureberg.com/ here.

    BalasHapus